Parepare, kanal-berita.com, Pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel yang terdiri dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA Kristen Gamaliel ditolak keras oleh warga kelurahan Watang Soreang dan sekitarnya.
Dikabarkan ratusan warga sudah bertanda tangan menolak pembangunan sekolah Kristen Gamaliel dan membubuhkan tanda tangannya sebagai bukti bahwa mereka menolak pembangunan sekolah Kristen Gamaliel.
Hal ini terjadi pada saat rapat terkait penolakan warga atas sekolah Kristen Gamaliel pada hari Sabtu tanggal 30 September 2023 di mesjid Al Amin BTN Soreang Permai sekira pukul 12:30 wita.
Sebelumnya beredar kabar bahwa telah dilaksanakan sosialisasi di kelurahan dan masyarakat setuju akan pembangunan sekolah Kristen Gamaliel. Tapi kemudian kabar itu dianggap hanya hoax.
Hal ini dibantah langsung oleh ibu Lurah Watang Soreang ibu Maya. Beliau mengatakan sosialisasi tentang sekolah Kristen Gamaliel yang terjadi di Kelurahan Watang Soreang itu hanya acara sisipan.
Lurah Maya juga mengatakan bahwa bukan acara sosialisasi sebenarnya karena memang pada waktu itu ada acara di kelurahan dan seluruh RT RW hadir tapi tidak ada satupun yang setuju dengan pembangunan sekolah Kristen Gamaliel.
Memang ada foto beredar di medsos tapi itu bukan persetujuan dari warga terkait pembangunan sekolah Kristen Gamaliel bahkan berita acaranyapun tidak ada”.
Jadi berita tentang adanya persetujuan warga terkait pembangunan sekolah Kristen Gamaliel adalah berita bohong.
Tokoh tokoh masyarakat yang ada di Cempae Kelurahan Watang Soreang menolak keras pembangunan sekolah Kristen Gamaliel tersebut.
Begitu pula tokoh agamanya dan tokoh pemudanya. Semuanya sepakat menolak pembangunan sekolah Kristen Gamaliel tersebut.
Salah seorang tokoh masyarakat Kota Parepare yang juga sebagai koordinator aksi FPU Kota Parepare yang juga turut hadir yaitu H.Abd.Rahman Saleh, SE dengan gigih memperjuangkan aspirasi masyarakat Kelurahan Watang Soreang dan sekitarnya terkait penolakan pembangunan sekolah Kristen Gamaliel. Rahman Saleh menyebutkan bahwa sekolah Kristen justru lebih berbahaya dari gereja, demikian imbuhnya.
Tokoh FPI Parepare menambahkan bahwa sekarang ini sekolah memakai sistem zonasi jadi penduduk sekitar sekolah Kristen Gamaliel itulah yang nantinya sekolah di situ padahal di daerah itu hampir 100% muslim. Dikhawatirkan bakal terjadi pemurtadan atau kristenisasi di daerah tersebut.
Di pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan:
- Warga Kelurahan Watang Soreang dan sekitarnya serta masyarakat Parepare menolak keras pembangunan sekolah PAUD, TK, SD, SMP, SMA Kristen Gamaliel.
- Menuntut kepada pemerintah Kota Parepare untuk segera menghentikan pembangunan sekolah Kristen Gamaliel Kota Parepare.
- Menuntut kepada pemerintah Kota Parepare untuk mencabut izin sekolah Kristen Gamaliel.
- Menuntut kepada pemerintah Kota Parepare untuk memindahkan lokasi sekolah Kristen Gamaliel yang ada kelurahan Watang Soreang ke tempat lainnya.
Kesepakatan dikirim ke DPRD Kota Parepare untuk dijadwalkan RDP (Rapat dengar pendapat) dengan seluruh pihak yang terkait dengan pembangunan sekolah Kristen Gamaliel, juga menghadirkan warga masyarakat Watang Soreang dan masyarakat Parepare yang menolak keras pembangunan sekolah Kristen Gamaliel.
(*)